22.25

“hayalan ini setinggi-tingginya, seindah-indahnya…..”

“hayalan ini setinggi-tingginya, seindah-indahnya…..”

Berhayal, memang tak ada yang berhak melarang, karna imjinasi itu adalah fitrah setiap kita, temasuk berhayal hidup disebuah negri yang subur, damai, dan tenang tanpa ketimpangan-ketimpang, tapi terkadang ingin rasanya berada dinegri nyata seperti negri dalam hayalan tersebut agar tak ada gundah, gelisah dihati, tapi inilah tantangan hidup manusia, Tuhan memberi kita akal, pikiran, serta kekuatan fisik untuk berjuang dalam hidup. Tuhan pun tak akan merubah suatu kaum jika mereka tidak berusaha untuk menggunakan setiap kekuatan yang telah diberikan, hal ini juga tidak terlepas dari semua tindak vertical dan horizontal, kewjiban kepada Tuhan dan kepada sesama manusia.



Namun, meskipun kita berhayal, kita sadar bahwa kenyataan sering, bahkan selalu bersebrangan dengan jagat hayal kita. Lihat saja ketika kita keluar dari dunia hayal kita, berjumpa dengan realita, tampaklah apa yang sebenarnya terjadi dengan negri ini, yang sering jauh dari apa yang sering orang atas bicarakan, yang katanya perekonomian mikro negri ini sudah sangat maju dan berkembang, kata meraka.



Hari ini diatas gunung ini, ketika tulisan ini terpaksa kutulis untuk sekedar bercerita tentang perasaanku, kecenganganku pada pagi ini, terhadap jawaban polos seorang bocah laki-laki yang sedang memungut pinang-pinang kuning, bukankah ini jam sekolah? Bagi anak seumuran dengannya. Pukul Sembilan kawan. Ketika aku bertanya, “iya, tahu” katanya, “alah kupue teuma, loen hawa baje bola, meunjoe jak sikula hana jeut ta bloe baje bola, sipatu loem,, hek mantoeng diyue leh pue pue, habeh peng mantoeng,,”



Singkat memang, dan munafik jika kita mengatakan kita tak mengerti apa maksudnya, apa latarbelakang dia berkata demikian. Karena ini bukan sekali kita berjumpa dengan kenyataan seperti ini, ini adalah kesekian kalinya. Seandainya ditanya siapa yang salah, terkadang aku tidak ingin mengatakan pemerintah. Tapi jika disuruh mengulas kata aku akan akan menyalahkan pemerintah.



Isi UUD dan pembukaannya sepertinya akan selalu menjadi karya tulis yang sistematis, yang tebaik yang pernah dimiliki negri ini, terlalu indah sehingga harus disimpan didalam lemari jauh dari debu, jauh dari rayap, terlalu ribet mugkin jika disimpan dihati, lebih gampang menciptakan aturan baru, kemudian pelaksanaannya pun jauh dari kekonsistenan. Maklumlah, Negara berkembang ini katanya, yah…mungkin memang iya, saatnya berkembang bebas dan terus mengembang, dan sangat menyedihkan seandainya terjadi pengembangan yang sangat ironis dengan tujuan dasar, kesejahteraan.



Salahkan jika mengatakan bahwa pemerintah telah mengingkari falsafah dasar negri ini, pemerintah mendustai UUD, disaat terlihat jelas pengingkaran kesempatan anak bangsa untuk menikmati wajib belajar 9 tahun, dan dalam pasal 31 jelas disebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kecerdasan bangsa.



Melihat realita saat ini, disaat kemauan rakyat tak sama dalam hal menuntut ilmu. Pantaskah pemerintah mengatakan bahwa mereka telah lelah mengurus semua ini, karena permasalahan ingti dari semuanya sebenarnya adalah emosional individu, ohhooww….Lantas “kupue meusigak that jak calon droe keu pemimpin ?”.



Kita bisa melihat disaat pemilu, pilkada, pilkades, dan pilka-pilka lainnya. Jelas tergambar emosi, ambisi untuk menjadi pemenang, dan sikut kanan sikut kiri itu hal biasa, semua cara ditempuh agar bisa mendapatkan sebuah kursi, entah ~kita mana tahu~ apa tujuan sebenarnya. Apkah kekuasaan mutlak untuk kesejahteraan orang lain, atau malah kekuasaan yang terkontaminasi dengan hasrat memperoleh jalan pintas menjadi hartawan, maklum sajalah negri ini berbeda dengan negri lain.



Lihat saja Amerika, disaat seseorang ingn menjadi penguasa/mendapatkan jabatan, mereka harus memiliki kekayaan yang memadai terlebih dahulu, baru kemudian mencalonkan diri menjadi penguasa, sedangkan dinegri ini kebalikannya, kejar kekuasaan dulu, baru kemudian menjadi kaya raya. Kultur yang berbeda, karena itu tak perlu heran jika sosok-sosok seperti Om Gayus muncul.



Benarkah begitu utopisnya mengharapkan sosok pemimpin seperti Rasulullah, atau setidaknya seperti para Kulafaurrasyidin?



Apa yang sering terjadi hari ini jika dikatakan sebuah media pembelajaran, bahkan selalu dikatak sebuah proses menuju kesejahteraan, sebuah proses pendidikan, maka siapa sebenarnya yang mendapat didikan baik dari kenyataan ini, karna yang ada hanya paranoid terhadap penguasa, hidup dalam tekanan. Tak salah mungkin jika ada orang yang membeci kalimat “kegagalan adalah awak dari kesuksesan”. Karena kata-kata itu adalah bentuk kepesimisan yang dilapisi dengan semangat pembenaran kegagalan. Ada baiknya mungkin tak ada kata kegagalan dalam hidup ini, sehingga tak perlu dirangkai kalimat “kita akan bangkit kedepan”, kedepan, kedepan, dan kedepan. Kita akan menang kedepan, kedepan, dan kedepan. Entah dimana garis “finish” kedepan itu.



Ini memang permasalahan kata, siapapun berhak berkata-kata.



Tapi ini negri kita, benarkah? Teringat dulu ~sederhananya~ setiap senin ketuka sekolah dasar, sekolah menengah, atau akhir dan untungnya tidak ada lagi sekarang ketika kuliah. Setiap pagi senin setiap sekolah pasti mengadakan upacara penaikan bendera dengan lantunan lagu Indonesia raya, sebagai symbol nasionalisme, cinta tana air. Sedikit penggalan liriknya “…indonesia raya, tanah airku,..tanah tumpah darahku.. disanalah aku berdiri,..” ya,, disana, disanalah aku berdiri, disana. Dimana? Dimana sebenarnya tanah airku? Kita bernyanyi, berdiri disini yang ternyata bukan disana.

Wajar serba ironis. Karena disana itu adalah bangsa bermoral, menjunjung tinggi hak asasi setiap warga, budayanya beragam, tak miskin identitas, menghargai segala perbedaan, jujur, adil, dan pastinya lebih bermartabat. Tapi, itu disana, entah dimana. Masih diawang-awang. Wallahu'alam.....



Bukan menyalahkan W.R Supratman dalam meciptakan lirik lagu ini, malah beliau sangat objektif dalam merangkai kata-kata. Karna memang kita belum berada pada negri yang selalu tersebutkan dalam buku-buku pendidikan kewarganegaraan dan buku-buku nasionalisme lainnya.



Semakin hari semakin membingungkan saja ternyata, terkantung-katung tak jelas arah, kenyang dengan tawaran-tawaran utopis mereka yang punya kaki panjang. Harusnya, jika memang setengah hati, jangan pernah tawarkan, kosong!



Lampanah, 2010



22.15

"Miniatur Nuh” refleksi Tsunami, 26 Desember 2004, Antara azab dan ujian)

"Miniatur Nuh” kata guruku (refleksi Tsunami, 26 Desember 2004, Antara azab dan ujian)

Ingatkah kau kawan?

Tentang romantika berabad-abad silam, ada cinta disana, ada luka disana, ada lara disana



Saat bahtera akan berlayar, ada cinta terpaksa dipangkas



Bukan karna terlalu panjang, namun karna Tuhan tak ridha



“selamat tinggal sayang…."



"Aku tetap harus berlayar tanpa kalian” kata Nuh penuh derai air mata



“kering sudah air dimulutku mengiba, kini terpaksa ku harus ikhlaskan, air dari Tuhanku menjemput mu sayang, kalaupun aku harus menangis. Aku berharap tetesan –tetesan ini tak akan menambah arus gelombang yang akan menyelimuti malam dan hari terakhir kalian, istriku, anakku,,, terlambat sudah,,” rintih Nuh.



Terpaksa Nuh mengiba, dan mengadu pada Tuhannya

“Ya,,, Tuhanku, Dan sesungguhnya setiap kali menyeru mereka untuk beriman agar Engkau mengampunin mereka, namun mereka memasukkan anak jari mereka ketelinganya, dan menutup bajunya ke wajah mereka dan tetap mengingkari dan menyombongkan diri. (Q.S Nuh :7)…………….”



“Tuhanku,, berbagai cara telah ku lakukan, tapi mereak tetap tak mau membuka sedikit mata hati mereka, terhadap Engkau yang menciptakan langit yang berlapis-lapis, lalu menurunkan hujan yang tak hanya dari langitpun Engkau mampu. Mereka lupa duhai Tuhanku, tak cukup titah penghambaan dariku pada mereka untuk-Mu,, kalam-Mu tak cukup untuk mereka sadar, Engkaulah yang harus disembah…!! Mereka sepertinya butuh azab_mu”



“ selalu ku berkata,,,mohon ampun pada Tuhan-mu, sungguh, Dia Maha Pengampun, jika tidak niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat dari langit kepadamu,(Q. S. Nuh 10-11)”



“ Ya Tuhan-ku, sesungguhnya mereka durhaka kepadaku.(Q.S . Nuh:21)”



Bahtera itu pun akhirnya berlayar, berhari-hari, berminggu-minggu…





Lihatlah kawan, apa ini??!

Saudaraku, Lihatlah,,



Ini bukan sekedara kayu lapuk, tuha, bahkan kau kira tah berharga.

Ini bukan sekedar pajangan yang kau tonton, bukan sekedar pajangan yang kau masukkan kedalam pigura-pigura perak.



Tapi buka mata hatimu,,



Untuk sepersekian waktu saja kembali kemasa lalu.. ini mungkin sepersekian dari bahtera Nuh masa silam!!



Ini bahtera Nuh,,,!!



Ini miniature bahtera Nuh…



Meski tak seutuhnya persis..

Tapi kau harus tahu, Tuhan murka!



Ketamakan, keserakahan, kemunafikan, kebohongan, angkuh meraja dibumi Nya,, saban hari, saban waktu angkara semakin tajam menyibak taring!! Tanpa belas kasihan,,, Tanpa malu,. Terus bersetubuh bersama nurani

Saatnya menginjak,,! Saatnya memangkas…!!



Seolah itu titah alam yang tertulis didinding-dinding jagat ini, kabur sudah nurani, kabur bersama kejayaan..



72 bulan berlalu,,



Terhadap ikan-ikan yang menggelempar, terjemur tanpa tuan, dedaunan merenggang, pasir-pasir mengangga, dan mayat-mayat berhamburan dari berbagai penjuru, hingga lelah Izrail mencabut nyawa untuk setiap detik seribu nyawa, hingga tak sempat Izrail menata urut siapa pertama yang yang harus berada pada urut pertama kematian.



Semua terlalu cepat, tapi kita tahu Izrail bukan malaikat bodoh



Dia tahu, lidah mana dalam setengah detik seribu nyawa yang masi basah dengan Asma-Nya,.

Dia tahu, tuhan-tuhan apa yang kita sembah setiap waktu, dia tahu apa yang pantas untuk kita





6 Tahun, tak cukup untuk kita mencari puing-puing nurani,,

Diantara puing-puing tsunami yang saban hari mulai tertata lagi,,



Atau memang air bah, lumpur belerang itu tak cukup untuk menjadi peringatan agar kita utuh merajut jala toleran tanpa anarkis, tanpa tiran-tiran



Atau memang tangis di gubuk-gubuk tua itu adalah nyanyian untuk kita, agar semakin nyenyak terlelap dalam

mimpi diatas bantal sutra bersulam emas sulaman cacing diperut mereka,, setiap hari, setiap waktu…



Haruskan kita tunggu, miniature-miniatur Nuh lain tercipta untuk sebuah perubahan, untuk memberi sedikit makan

cacing diperut mereka



Haruskan tsunami datang lagi, menghibur kita, agar ada goresan damai sehari diatas kertas(lagi)





Lampulo, 26 Desember 2010









09.30

Different Yes/No, I Don't Care

Part one




Hal yang membuat kita menyadari bahwa kita ada adalah perbedaan, karena perbedaan adalah kata yang telah banyak membantu kita menyadari keeksistesian sebuah keberadaan., baik suatu benda, sifat, atau lain sebagainya bahkan hal-hal yang tidak konkrit sekalipun. Bahkan keberanekaragaman lah yang membuat kita menjadi bangsa yang kaya, dan dalam islam sendiri perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus disyukuri dan dicerdasi dengan intelektual yang tidak memihak pada kepentingan diri, galongan atau sebagainya agar tidak terjadinya konflik-konflik seperti penomor duaan oranglain hingga muncul system-sistem patrialkan tanpa sadar dan berefek pada pengusiran tanpa sadar mereka (golongan te rtentu) dari wilayah, hukum, agama, filsafat, ekonomi, politik dan lain sebagainya, dengan dibatasi atau dikekang secara fisik maupun akal dibawah kekuasaan yang lainnya. Dan hal ini sudah dilegalkan tanpa sadar dan melekat dalam pikiran semua orang, laki-laki dan perempuan, sudah diwajarkan.

Namun berbicara masalah perbedaan, saat ini memang topic keperempuanan sedang hangat dan selalu menjadi topic pembicaraan, disamping pembahasan isu-isu social lainnya, bahkan ada beberapa universitas didunia yang mengangkat secara khusus tema feminisme atau hal yang berkaitan dengan perempuan sebagai materi kuliah khusus. Bahkan secara local pun dapat kita rasakan sendiri wacana-wacana seputar keperempuanan yang tidak hanya muncul dari perempuan sendiri, namun laki-laki pun tak kalah banyak beranggument dalam hal ini, terlepas dari penyaluran hasrat provokasi atau penengah dari brbagai polemik yang sedang menjamur.
Beberapa hari yang lalu terjadi pebicangan yang puntung antara saya dan beberapa rekan-rekan saya, hingga akhirnya sekarang saya berniat mengajak teman-teman semua untuk sedikit meluangkan waktu untuk mencerdasi bersama kontradiksi yang selalu terjadi terhadap makna keadilan, kebebasan, hak-hak, dan lainnya dalam realita yang sering berbenturan dengan nilai-nilai moral /kehormatan, agama, dan lain sebagainya, hingga muncul statment-statement “aneh” disekitar kita, seperti “Berarti memang benar perempuan itu derajatnya dibawah lelaki, lihat saja agama membenarkannya”. Saya mengatakan “aneh” dalam tanda kutip, artinya sulit bagi saya untuk menganggapnya suatu hal yang wajar, apalagi disandarkan pada agama, karena pada dasarnya agama bukanlah pengekangan, penindasan, namun agama adalah keadilan dan kebebasan.

Lantas mengapa harus mengatakan hal-hal seperti itu? Saat ini kita sering berada pada landasan yang labil dalam menyingkapi berbagai persoalan, dan hal yang bisa mengatasi ini semua adalah hanya dengan memahami betul-betul makna dari perbedaan yang diberikan Tuhan, yang sebenarnya dengan bersama-sama kita bisa membentuk kekuatan besar yang nantinya bisa peradaban yang lebih baik, bukan terus menerus saling menilik kelemahan diantara keduanya.

Hal yang perlu diingat dan dipahami benar-benar seharusnya adalah kita berbeda bukan dalam konteks baik-buruk, tapi hanya berbeda untuk saling melengkapi.
Jika banyak orang yang mengatakan bahwa perempuan itu walau bagaimanapun tetap makhluk yang kedua dimuka bumi ini, apapun yang mereka lakukan, semua, tetap saja mereka harus selalu dibawah kaki laki-laki, artinya pandangan seperti ini secara tidak langsung kita membenarkan konsep gereja/barat yang mengatakan perempuan adalah dewi primitive yang dalam hidupnya tidak perlu berbuat lebih, karena tugasnya hanya terdiri dari lima fase; melahirkan, menyusui, menjadi ibu, menoupouse, dan mati.
Lalu hal yang tak jarang kita dengar juga adalah “bukankah penghuni terbanyak dalam neraka itu adalah perempuan”, “perempuan tak perlu terlalu bebas bergerak”, “perempuan racun/penghancur moral” itu artinya secara tidak langsung perempuan itu adalah makhluk terkutuk, apalagi dari awal penciptaan Hawa pun telah menyepak Adam dari keluar dari kenikmatan syurga sebab ulahnya. Olek karena itu sudah seharusnyalah semua perempuan menanggung beban –kutukan- harus melahirkan, harus menahan rasa sakit dan menjalan berbagai kehidupan yang sulit-sulit.

Jahilyah, Grail dalam gereja sendiri awalanya merupakan symbol keperempuanan yang kemudian dibalik konsep oleh gereja sendiri, dalam artian perempuan harus disingkirkan karena ini menyangkut keberadaannya yang sering lebih banyak dan mengancam eksistensi laki-laki. Hingga akhirnya dirancang konsep dosa asal mecicipi apel dan jatuhlahlah ras manusia, karena perempuan adalah golongan yang telah menghapus kehidupan suci, maka mereka tak perlu untuk ada didepan, malah masa jahilyahpun perempuan dikatakan hanya membawa petaka hingga akhirnya dikubur hidup-hidup.

Di Aceh, dalam konflik Aceh sendiri seolah ada penekanan terhadap ranah-ranah public terhadap perempuan selama 32 tahun. Hal ini telihat dengan penghilangan secara sistematis politikus-politikus perempuan hingga muncul pandangan bahwa perempuan tidak mempunyai kualitas dalam berpolitik, dan bahkan banyak sekali kasus yang merugikan perempuan semasa konflik yang sampai hari ini tidak diproses lagi, dibiarkan mengambang. Padahal dalam sejarah kejayaan Aceh juga tidak terlepas dari peran perempuan-perempuan yang tidak membiarkan dirinya, agamanya,bangsanya tertimbun ketidakadilan

Dalam agama Islam sendiri, tak ada perbedaan antara derajat laki-laki dan perempuan, semua sama seperti “gigi sisir yang sederajat” (hadits) dan tentunya yang membedakannya hanya iman dan ketaqwaannya kepada Tuhan. Agama adalah keadilan . Bukan hanya sekedar kumpulan kertas-kertas yang berisi aturan-aturan yang dirancang oleh manusia-manusia yang diterbitkan, diperjual belikan, disiarkan demi kepentingan pribadi. Kebebasan, keadilan, dan persamaan dalam konteks yang normative itulah agama. Serta ukuran kehormatan antara laki-laki dan perempuan harusnya dipandang sama pula, artinya dalam standarisasi yang satu, jika tidak hilang makna akan kehormatan itu sendiri jika hanya menekan satu pihak.

Oleh karena itu, selayaknyalah pemahaman klasik terhadap dualisme keadilan dihilangkan, agar marginalisasi terhadap golongan tertentu dapat dihapuskan meski sudah seperti warisan sejak zaman perbudakan yang sudah melampaui batas dan terus berbekas pada setiap generasi, hingga timbul penindasa-penindasan yang dilakukan secara sadar maupun tidak. Serta untuk melawan neo-kolonialisme dalam tatanan dunia global saat ini dibutuhkan perjuangan bersama-sama, bukan saling membudakkan. Agama adalah kartu penting dalam hal ini, agar perempuan tidak dianggap sembagai alat dalam mesin kapitalis didalam dan diluar rumah di era neo-imperiaisme saat ini. Agama, politik, ekonomi tidak mungkin dipisahkan, dan agama tidak menjadikan kemungkaran sebagai kebaikan dan kebaikan sebagai kemungkaran.

Rasulullah sendiri telah menghapuskan konsep perbudakan dalam islam, karena derajat semua oreng adalah sama, setiap orang memiliki hak hidup dan berhak mengaktualisasikan hidupnya sesuai dengan aturan-aturan yang wajar dalam agama. Sebagai agama fitrah dan rahmat untuk sekalian alam sesuai dengan kalam Tuhan yang artinya “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain” (Q.S.At-taubah: 7) jelas tak ada perbedaan antara keduanya kecuali kemampuannya memikul tanggung jawab dan ilmu.

18.25

Koen Salah Kaye

"Kurueng Baja"



Diantara pekikan nyiur yang melambai ayu, matahari pun dengan gagahnya semakin memercik bara cahaya, segerombolan elangpun terus mengepak sayap kembali keperaduan. Pantaiini semakin gersang, bangkai-bangkai kapal nelayan masa lalu bagai ranting tuayang tak habis dibakar masa, deru ombak semakin pilu merintih, seolah luka tua terus memburu bersama daratan.

Gadis berkerudung putih itu, berbaju hitam lusuh, bersarung merah kumal tak beralas kaki yang sejak tadi menyisir pantai tiba-tiba menoleh kearahku yang terlanjur terus memerhatikannya dari kejauhan. Wajahnya tetap ayu meski gurat sendu tak bisa tertutup juga, ada lubang dimatanya yang seolah meredam seribu gemuruh, membuat jantungku sedikit tertahan berdetak, namun ada hal yang paling membuat aku risih yaitu hidungnya, mancung. Mengigatkan aku pada sosok 'terindah' sekaligus 'terkeji' dalam hidupku, yang menjadi ladang aku lahir didunia, entah siapayang menanam benih.

Gadis itu semakin mempercepat langkahnya, tanpa sadar aku kehilangan jejaknya. Siapa "dara" itu....

***



Hari ini hasil pencarian kami benar-benar tak mendapat apresiasi menarik dari publik modal,terbukti dengan penawaran yang setengah dari harga biasanya. Dalam sepekan terakhir ini hasil tangkapan nelayan didaerah ini sedang sangat membanjir, maka sudah menjadi hal yang wajar jika hargapun mengalami penurunan. Hal ini biasanyaterjadi jika musim timur tiba, karna memang letak geografis daerah kami inihanya membutukan musim timur untuk mendapatkan hasil yang banyak selain jikabulan gelap tiba, atau biasanya diawal-awal bulan hijriah dan akhir-akhir bulanhijriah, namun kali ini sangat aneh, sudah berbulan-bulan hasil tangkapan kamiterus membanjir tak mengenal jadwal. Sebenaranya ini rahmat, tapi ketika aku melihat elang-elang selalu mengintari kami, firasatku terlanjur berbisik lain,bukan aku tak bersyukur. Ini benar-benar diluar kebiasaan.

Banyaknya ikan seharusnya roda perekonomian pun semakin maju, tapi kali ini kenyataanya sangatironis. Setelah hasil tangkapan ikan kami dipindahkan ke raga-raga[1],urusan pendistribusian berikutnya diatur oleh orang-orang yang sudah menunggu kedatangan kami berhari-hari didarat. Konsep dagang blo siploh peu bloe sikurung didalam rueng ta cok laba[2]dan sudah pasti pemegang keuntungan terbesar adalah mereka yang yang mempunyai modal besar. Konsep Adam Smith, tak perlu susah-susah dipelajari, bermuluk-mulukdengan kata-kata dibuku, seiring waktu memang hasrat manusia yang cenderung matrealisme dan hedonisme dapat dengan mudah kerasukan teori dagang kapitalisme, apapun alasannya, ini realita yang kaya akan terus kaya, yang miskin akan terus miskin jika ini terus-menerus mengakar, apalagi akarnya rizombium, menjalarnya sangat mudah dan cepat.

Siapa yang mempunyai langkah panjang, teknik menglobi yang lihai, uang awal yang banyak.Mereka bisa langsung menjumpai kami selepas kami memarkirkan boat kami dipancang[3],kemudian menukat uang dengan ikan kami. Kami memang harus pasrah kemana hasil tangkapan kami akan mereka bawa dan berapa harga yang mereka jual, karena mustahil kami juga yang turun untuk mendistribusikannya.

Sudah kebiasaan kami hasil penjualan ikan ini, setelah aku bagikan kepada awak-awak boat ku,yang sudah bersama-sama denganku berhari-hari menantang malam, bersetubuh dengan angin laut, dan membiarkan matahari menertawakan kami di pagi hari, tak heran jantung pun terus dikelitiki oleh ombak, apalagi jika lumba-lumba muncul, karena katanya lumba-lumba adalah hewan laut yang sangat baik hati dan akan memberi aba-aba pada manusia jika akanadanya bahaya, dan kami pun harus waspada jika nantinya sekali-kali waktu Tuhan menyentil boat kami, kami tenggelam, dan keesokan harinya segerombolan orangmengerubungi jasad, bangkai kami pun kami akan membuat panik orang di kampungentah berantah itu. Ini memang konsekuensi bagi kami, bagi awak-awak kapal kumemang ini pilihan hidup mereka untuk dapat menyambung nyawa istri dan anaknyadidarat, rela mereka menyerahkan hidup kelaut yang walaupun Tuhan ciptakan nyata tapi tetap penuh misteri. Tak ada kepastiaan hidup disini ketakutansebenarnya sangat nyata dengan tak ada satupun diantara kami yang bisaberenang, kami hanya bisa satu gaya renang yaitugaya batutenggelam. Plung. Innalillah.

Tapi kata awak kapal ku, inibagian dari ibadah mereka, apapun yang akan terjadi nantinya mereka sudah pasrahkan diri selama ini adalah jalan yang halal dan Tuhan pun ridha terhadap pekerjaan ini

Aku memang tak sepenuhnya sama tujuan dengan awak-awak kapalku. Aku bebas, jangankan punya istri atau anak, ibu bapak pun aku tak punya. Aku tak pernah tahu dimana ibukudan siapa bapakku, tepatnya aku sudah tak ingin lagi tahu dimana mereka. Umurkumemang termasuk muda, berkepala dua setengah pun belum, seharusnya aku takperlu menyerahkan keperawanan jasadku pada ketidak pastian alam, laut. Tapi ini boat ku, aku beli dari uang yang aku sendiri tidak pernah tahu dari manaasalnya. Sebelum aku berpisah dengan keluargaku, maksudku ibuku, ia menitipkan beberapa lembar kertas dan nama seseorang, tanpa sempat bertanya lebih lanjut kemana ibuku akan pergi. Kertas-kertas itulah kemudian tersulap menjadi uang-uang yang sangat banyak. Akhirnya selama delapan tahun berikutnya pun aku memulai drama kehidupanku seorangdiri.

***



Teringat delapan tahun silam...

Malam itu tepat pukul 02.08 Wib, seperti biasa aku masih menunggu ibuku pulang, menyakitkanmemang jika mengigat siapa aku sebenarnya, lewatlah sebuah mobil mewah menembus batang-batang bambu kuning didepan rumahku dan kemudian berhenti tepat dipintu rumahku, sudah hal biasa jika yang keluar dari sana adalah ibuku dan setiapkali dia pulang seolah dunia mengutukku dengan tusukan duri-duri racun namunaku tetap tak bisa berbuat apa-apa, tapi malam ini ada yang lain, raut wajah ibuku cemas sangat jelas terlihat diwajah yang sebenarnya tanpa ditampal bedak tebalpun sudah cantik, kali ini wajahnya tidak merekah seperti biasanya, bukanaku tak pernah berontak dengan sikap dan perkerjaannya ini, pulang tengah malam dengan belang-belang yang berbeda setiap malamnya. Sebagai anak laki-laki aku selalu merasa terhinakan disaat tak bisa berbuat apa-apa pada orang yangkucintai ini.

Harusnya aku sudah bisa membantu membiayai kehidupan keluarga kami (yang memang hanya ada aku danibuku), usiaku 14 tahun bukan usia kecil lagi kan? Dibandingkan membiarkan ibuku terus menerus berada dalam cengkraman belang bernafsu elang. Tapi dengarkan apa kata ibuku "..aku lakukan ini semua bukan tidak ada tujuan, kau harus sekolah tinggi, dan mengaji agar kau tahu cara berdoa yang mungkin kau bisa membantuku sedikit nantik ketika dineraka..hahhah...Dan kau harus tetap sadar bahwa harga diri itu tidak cukup dengan uang, jaditak perlu kau turut mencari uang. Kau lihat aku, aku seperti ini bukan mauku,kau harus buka mata dan pahami bahwa tak ada wanita yang ingin menjadi dan diperlakukan seperti aku dengan ikhlas, aku tahu ini dosa, aku biarkan Tuhan bebas merajamku selamanya dineraka, asalkau tak ikut terjilat sedikitpun, jadikau harus berilmu. Sudahlah jangan banyak tanya lagi, sudah hampir magrib ini,mana sepedamu, ambil ini uang bebrapa lembar kemudian berikan pada tengku[4]mu.."

Aku memang disekolahkan ditempat yang bagus ketika itu, namun tak ada yang tahu indentitasku, walaupun namaku sering berubah-rubah namun tetap tak ada yangcuriga, tak ada seorang pun yang bertanya siapa nama ayahku, aku tak mengerti mengapa ibuku bertindak seperti itu. Dengan uang yang dia punyadan kecerdikannya aku benar-benar bisa menikmati dunia pendidikan. Akupun tinggal didaerah yang tak ada tetangga seorang pun, jauh dari bisik-bisik radiobergigi, dan adalah hal biasa didaerah ku tinggal jika seorang perempuan menghidupi keluarganya seorang diri, ini adalah hal yang lumrah, mengingat konflik yang aku sendiri tak pernah tahu kapan akan berakhir dan juga konflik ini membuat anak laki-laki tak bisa bertahan lama hidup, aku pernah berfikir,fir'aun telah muncul lagi dijaman modern ini, dan menyuruh membunuh laki-laki.Entah bagaimana wajah fir'aun modern itu. Karena pembunuhan kali ini tidakhanya menggunakan senjata, namun termasuk didalamnya pembunuhan karakter, akupun tak yakin aku akan bisa hidup sampai menikmati hari tua.

Rumahku tepat diujung jalan setapak bekas peninggalan belanda, masih belum terjamah program pembangunan pemerintah, tepat dibalik pohon bambu kuning yang sengaja ibukutanam sebanyak-banyaknya, aku tak mengerti maksudnya padahal dibalik itu adatanaman mawar dengan beragam warna, bukankah itu lebih indah untuk dilihat. Inipikiranku, beda dengan pemikiran perempuan ini yang sangat kukuh dengan pendiriannya. Sekali A tetap A. Terserah benar atau salah, selama dia mengambil keputusan dia akan konsisten dengan itu. Jangan harap bisa kita ubah. Walau akhirnya yang dia dapatkan adalah rugi. Ibaratnya sihet bek tapi roe bah mandum[5]

Aku dipaksa untuk terus bersekolah, memenuhkan otakku dengan ilmu. Pagi hari aku pergisekolah menuntut ilmu dunia, sore sampai malam hari aku belajar agama didayah[6]dikampung seberang, yang santrinya tidak hanya berasal dari kampung itu saja,namun juga dari berbagai daerah, karena memang ini adalah pesantren yang didirikan oleh seorang ulama besar yang sempat menjadi qadhi pada masa pemerintahan putridari Sultan Iskandar Muda, ia adalah ulama pertama yang mengizinkan perempuan menjadi pemimpin tertinggi negara.

Sebagai ulama besar tasauf yang sudah menuntut ilmu diberbagai wilayah islam didunia ia pastipunya alasan khusus mengapa ia mengizinkan Safiatuddin menjadi ratu dinegaraIslam

Selama aku menuntut ilmu disekolah atau dayah, aku termasuk murid yang cepat menangkap pelajaran jangan heran jika aku sempat menjadi produk akselarasi pendidikan.Aku dengan cepat bisa menamatkan sekolah dan sempat melanjutkan nya kebangku perkuliahan, jika bakan karena sesuatu hal, mungkin hari ini aku sudah sarjana.

Masih kental dalam ingatanku kejadian malam itu, malam terakhir aku melihat ibuku, dia pergi dengan titipannya, dan malam itu adalah malam terakhir aku melihat wajah menornya. Pesan terakhirnya jangan pernah mencoba mencari dia karna itu akan membuat masa depan didunia ku suram, dan jangan pernah mencari dosa karna aku pastitidaka akan sanggup menahan kesuraman akhiratku. Ibuku memelukku terakhir dan kemudian buru-buiru pergi dengan keringat dingin yang terus menguncur diwajahnya dan bau amis darah tercium dihindungku, ada apa ini sebenarnya.

Dia pergi..

Sudah delapan tahun ini aku benar-benar tak pernah mencari tahu tentangnya, aku benar-benar jijik padanya yang selalu membiarkan dirinya dibelai oleh para belang-belangtolol yang tidak bisa memanfaatkan hartanya dengan baik, memang kelas ibukubukan kelas rendahan, rata-rata yang menjemputnya adalah mereka para penguasa yang sering terlihat di media-media entah dari golongan pekerjaan apa tapi yang jelas mereka punya uang banyak tapi kasihan, istrinya pasti selalu sibuk berkarirhingga suaminya mencari ladang lain. Aku pernah baca profil-profil istripejabat, pengusaha atau orang penting lainnya, rata-rata memang bukan perempuan biasa. Tapi benar-benar luar dari kebiasaan bersikap sebagai istri.

Ah entahlah...

Aku tak mau terlalu jauh berspekulasi, ibuku selalu bilang ketika ruh perempuan ditiup kejasadnya tak pernah ia meminta untuk hidup sebagai pelacur. Ini sudah takdirkatanya, Tapi menurutku, selama aku belajar walaupun takdir harus dijalani oleh manusia, tidak menutip kemungkinan nasi bisa berubah. Aku pernah menghafal sebuah ayat yang artinya " Allah tidak akan merubah suatu kaum jika mereka tak merubahnya sendiri"

Aku benar-benargerah, aku mununtut ilmu siang malam, aku tinggal di daerah syariat yang harumnya mendunia, tapi kenyataan sangat tak sipadan. Pelacuran disini memang sudah ada sejak zaman penjajahan dulu, tapi entah mengapa penghinaan terhadap negri syariat itu semakin menjadi-jadi. Termasuk apa yang dilakukan ibuku.

Ibuku pernahmelanjutkan kata-katanya, "para kaum adam diciptakan sebenarnya untuk melindungi kaum hawa, tapi sekarang mereka malah memanfaatkan hawa yang lemah sebagai sarana penyaluran birahinya, kau harus ingat nak, jangan pernah memanfatkan perempuan!! Apalagi mereka yang berada disituasi terhimpit ekonomi,imamnya tipis, ilmunya sedikit, kau harus sayangi mereka. Ibu mu ini memang sudah sangat-sangat kotor...jangan kau ikuti, cukup dengarkan apakata tengku dan guru mu,, ingat! Jika kaupunya istri kelak jangan terlalu kau korek masa lalu dia, tapi kau harusmembantu menompang dia untuk masa depan yang lebih bermartabat, atau jika kaubertemu dengan perempuan lemah, jangan kau injak-injak lagi mereka! Andaikata adaperempuan kuat, tak perlu kau kira mereka akan menyaingi mu.. kau harus tahuhanya saja mereka tak ingin ditindas! Kau jaga baik-baik anak perempuanmu,sumpal otak mereka dengan ilmu agama!! Jangan lengah atau kau akan benar-benar menyesal untuk kedua kalinya. Setelah terlahir dari rahimku..."

Aku sempat berfikir apa yang terjadi ini bukan murni salah perempuan seperti ibuku, karena sebenarnya laki-laki jauh lebih salah dengan memanfaatkan perempuan sepertiini, tidak seharusnya memang permasalahan pelacuran itu hanya dibebankan pada perempuan, bukan hanya mereka yang seharusnya bertanggung jawab atas penghinaan negeri syariat ini.

Kembali aku teringat pada "dara" dipantai kemarin, ada apa dengan dia, mengapa wajah ayunya begitu sembab, sendu, mengapa kakinya terlalu haus berjalan terlalu cepat. Aku memang talk pernah dekat dengan perempuan selain ibuku, tapi ini bukan berartiaku tidak akan mendekati perempuan itu, percayalah aku ikhlas, aku ingin membantunya menghapus sembabnya agar dunia tahu bahwa dia benar-benarmempesona..

Aku tahu ibu kubukan tidak bisa keluar dari semua itu, tapi ia memang tak punya penompang yangkuat. Dunia yang gelap bukan dunia yang tak memiliki lampu.Aku sayang ibuku.

Aku membayangkan ini semua tidak akan pernah terjadi, seandainya tidak ada mitos permasalahan keperawanan pada perempuan, sedangkan keperjakaan tidak penah dipersoalkan, andai takpernah ada asumsi bahwa perempuan yang sering diluar rumah apalagi malam hari adalah perempuan tak baik, sementara laki-laki tak pernah dipersoalkan.Stigmasi dan diskriminasi. Akupun pasti tak akan penah terlahir dari rahim pelacur. Mungkin ibuku frustasi dengan hal-hal seperti itu. Namun aku tak juga ingin terlalu membenarkan dia, karena memang iman dan taqwa ibuku yang lapuk,rapuh. Disaat dihancur, melacur adalah solusi menurutnya.

Dalam hidupku tak akan aku biarkan ada lagi perempuan yang tersiksa seperti ibuku. Aku tahu mereka makhluk lemah, tapi mereka harus tetap sadar bahwa mereka bisa untuk tak membuat diri sehina itu selama mereka punya kemauan yang kuat dan keyakinan bahwa hidup bukan sebatas pelampiasan amara dan nafsu.

***



Andai aku bisa berjumpa lagi dengan "dara" itu. Aku harap aku bisa memaafkan ibuku, yang selama ini telah aku peti matikan yang selama hidupku, karena sudah menoreh hikayat menjijikkan dihidupku. Aku tak mengerti perempuan. Yang rela menjual diri demi aku katanya, tapi haruskah ini menjadi jalan terakhir, apakah memang tak ada jalan lain. Benarkah kata-katakoen bak kaye yang han tem timoh, kadang cit tanoh kurueng baja[7], inibukan kemauan dia.

***



Senja ini dibawah payung langit,aku tahu banyak sayap-sayap kalian yang patah

Lalu hilang arah tuk sekedar menetap diri

Bangkai-bangkainya pun terlanjur dikerubungi elang buas penuh birahi

Tapi aku tak yakin sebegituburamnya takdir

Andai mereka coba sedikit sajamembuka mata

Tak biarkan diri dicakar-cakar hingga wajah seolah tak bernyawa lagi

Pasti tak ada cahaya yang hilang

Tak perlu menangisi kodrat, takperlu mencaci hasrat, tak pelu mendekam diri, kalian harus tahu siapa kalian!!

Digenggaman kalian negri ini tegak berdiri

Jangan terlalu lemas mengenggam!Karna jika roboh kami dan kita semua akan terjepit

Jangan pula terlalu keras kau cengkram, aku takut kau lupa diri dan sewaktu-waktu kau akan lelah dan semuaakan terabaikan dengan sendirinya.

Semua bisa jika bersama

Dengarkan janjiku duhai kaca yang berdebu

Akan aku ajarkan pada mereka cara membersihmu

Sangat tolol mereka yang terlalu keras membersihkan, karna kau akan cepat retak

Tapi betapa bodohnya lagi disaat mereka terlalu lembut, tak sadar kau akan tergores, kabur, keruh





Lampulo, 11 Ramadhan1431 H

"Kurueng Baja"

Meutia Yusuf

[1]Keranjang ikan

[2]Maksudnya mengambil keuntungan dalam kerugian

[3] Tempat pemberhentian ikan, hampir sama dengan pelabuhan.

[4] Orang yang berilmu agama, disini adala mereka yang mengajar mengaji

[5] Artinya jika sudah maju tidak pantang mundur

[6] Tempat belajar ilmu agama, sama seperti pesantren.

[7]Kesalahan yang bukan murni disebabkan satu alasan

02.06

Cinta Pertama Dan Terakhir


sebelumnya tak ada yang mampu
mengajakku untuk bertahan
di kala sedih

sebelumnya ku ikat hatiku
hanya untuk aku seorang
sekarang kau di sini hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian


kau buat aku bertanya
kau buat aku mencari
tentang rasa ini
aku tak mengerti
akankah sama jadinya
bila bukan kamu
lalu senyummu menyadarkanku
kau cinta pertama dan terakhirku

sebelumnya tak mudah bagiku
tertawa sendiri di kehidupan
yang kelam ini

sebelumnya rasanya tak perlu
membagi kisahku saat ada yang mengerti
sekarang kau di sini hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian


bila suatu saat kau harus pergi
jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik
karena senyummu menyadarkanku
kaulah cinta pertama dan terakhirku

...
Ini pilihan diatas ketentuan.

06.30

ADA NAMANYA DALAM SURATKU PADA-MU, TUHAN…

Aku tak bisa mengelak lagi, ini numenaku
Aku memang tidak pernah tahu dimana letak ketinggian iman ku
Yang ku tahu hanya ada selembar, lembaran tipis, batasan kesucian dan kehinaan yang masih ku punya, tipis sekali, bak ari diatas air
Andai angina berhembus, sayup pun, ia kan retak
Dan baur kan segalanya..!!

Prahara ini begitu besar, walau ku katakana tak ada masalah dengannya
Kenyataannya dia terlanjur memenuhi isi otakku
Dan lambat laun paradigma hidupkupun akan berubah
Tusukannya tepat menyentuh saraf-saraf bathinku, gerangku menegang..!!
Ringkihku disudut ini sungguh menyakitkan!!
Aku benar-benar tak dapat fungsikan photoceptor- ku lagi dengan sempurna,,
Antara hitam dan putih, nyaris tak ada beda lagi bagi ku, untuknya

Andai bulan membuka rahasia imaginasi masalalu ku
Dan tabir kisah berabad-abad lalu tentangnya pun tersibak, dia terlanjur ada daripada tercipta..
Milyaran kisah tlah mengalir tentanggnya dalam maya ku, hingga akhirnya dia benar-benar Kau cipta,,,
Ughhh,,, andaikata bulan pengkhianat rahasiaku,, sungguh aku akan begitu malu untuk ada..
Walau sebenarnya aku ingin dia bertanya pada bulan, dan bulan tak perlu berkhianat.

Dan hari ini
Lihatlah…..!!
Sederet gelombang mulai mengusik batinku, mengajakku
Lagi-lagi, menuju lorong hatinya..
Maafkan budak ini Tuhan, terlanjurku berselingkuh dari-Mu
Tuhan, boleh jadi Engkau remukkan tulangku
Seandainya ini bukan sambungan rusuknya..

Aku tahu andaikata ku meminta, melihat ku saja, mungkin tak pantas kau ijabahkan harap ini, tapii,,,,,
Ku mohon, paksakan pengembara cinta itu bertempur diladang ini
Meski tak pantas rasanya,
Ini benar-benar bukan lagi salah waktu, namun adakah kepantasan untukku berteriak
“AKULAH PATAHAN TULANG RUSUKMU, DUHAI……!”

Rabbi,, aku benar-benar lemas sudah, andaikata Kau deretkan orang-orang hina dihadapan Mu, mungkin, tak salah lagi posisiku adalah terdepan
Akulah yang menghunus pedang dan menancap Mu dan Rasul-Mu

Owh,, ya Rabb,,,,
Tubuh ini jauh terhempas sudah, samar adanya dalam alunan
“ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR WALILLAH ILHAMD”
“ ANTA YA SALAAM, ANTA YA GHAFUR,,YA ZALJALALI WAL IKRAM”
Ada rindu yang tak pantas ada, aku benar-benar tlah terlanjur berhenti dipersimpangan ini, logikaku pun hilang fungsi
Aku tak tahu apakah masih ada kelayakan untukku berada berada dilereng bukit diantara ladang kurma merah-Mu

Sungguh, kepingan dosa tanpa sadar tlah aku tertawai
Andai rasa ini bersayap pada ampunan Mu
Antara maghfirah dan makhrifat Mu, aku mohon
Izinkan aku Tuhan, agar semua tak sekedar harap, agar jiwanya dapat menggenggam erat bathin ini,,
Meski aku terlanjur awal memulai dar garis start,
Meski inferior ini begitu besar
Ini numenaku

Duhai Penglabuh Cinta, maafkan selingkuhan-Mu ini
Izinkanlah selingkuhan-Mu ini, mencapai garis akhir dengannya
Izinkan akhirnya kelak kami dapat berteduh ditelaga Kaustar-Mu
Meski tanpa kata-kata dari ku untuknya, tapi aku punya Engkau, Tuhan..!
Layaknya budak yang tak henti memohon, Tuhan,,
Jangan larikan aku darinya, dan tak yang lari dan melarikan diri diantara kami,,
Karna semua terlanjur terlayut manja, bak sang ayah…

Aghr,,,,
Aku begitu gamang sudah jadinya,,
Ini porsi kebahagiaan jiwaku yang galau
Padahal, aku hanya ingin merindukan Tuhanku, disetiap detik hidupku tanpa harus melepaskan dia..
Meski tak ada yang pasti apakah dia menggenggan ku
Aku memeng tak akan pernah tahu, karna sampai matipun
“ AKU TAK AKAN BERTANYA, AGAR AKU ADA”
Hanya akan berandai dia lihai melihat, benda perpanjangan otak dan rasa ku yang berada diluar tengkorakku , mataku.

Tuhan,,
Sungguhku tak tahu cara, selain pinta terakhirku ini
“…sodorkan hatinya untukku kelak, ketika abad nyata ini tiba dan ketika abad yang layak itu ada, karna ku tak menggharapkan dia untuk hari ini…”


14 sya’ban 1431, 02.08 WIB….

*akhirnya….

06.26

Cut Nyak Meutia Today

Perlak, 1870. Ini tahun kelahirannya.
Terlalu subyektif jika sampai hari ini kita menvonis bahwa perempuan harus selalu berada digaris belakang, harus selalu dilindungi dari berbagai macam keganasan. Padahal seharusnya kewajiban melindungi adalah keharusan semua insan terhadap insan lainnya tanpa harus memandang jenis kelamin apa yang dia miliki demi terwujudnya perdamaian hakiki.
Ada sebuah fakta sejarah di Seramoe Mekkah ada seorang ‘srikandi’ yang tak pernah bersedia dihina, apalagi dilecehkan demi bangsa dan agama dia rela menerjang peluru. Perjalanan hidup yang merupakan unsur sadar dan tidak sadar dalam diri setiap manusia tentunya perlahan akan membentuk karakter setiap orang. Begitulah yang terjadi pada diri ‘srikandi’ yang satu ini. Suasana perang dan kekerasan pada masa kelahirannya dan setiap liku pertumbuhan serta perkembangannya telah sangat mempengaruhi kehidupannya.
Srikandi ini tidak pernah mau tunduk terhadap colonial, oleh sebab itu ia dan suaminya berjuang mati-matian dengan menciptakan berbagai taktik untuk menghantam gaphe-gaphe Belanda pada saat itu. Meskipun tanpa senjata lengkap namun semangat jihad fisabilillah telah membutakan hati mereka untuk tidak hidup belama-lama dalam keterhinaan.
Hidup dengan penuh tekanan dan penyiksaan tak pernah sedikitpun membuat peluh rasa menyerah menetes dibenak mereka, walau hingga akhirnya ia harus kehilangan suami tercintanya yang terjebak dalam perangkap hingga akhirnya ditembaki oleh para kolonila. Ia tetap tegar dan terus berjuang dengan seorang yang pernah ditunjuk oleh suaminya untuk menggantikannya ketika ia harus pergi terlebih dahulu. Perjuangan merekapun semakin mendapat tekanan yang sangat parah. Hingga akhirnya dalam sebuah pertempuran di Paya Ciecem, suami keduanya pun meninggal. Dalam pertempuran ini banyak masyarakat yang putus asa dan akhirnya menyerahkan diri, tapi ‘srikandi’ ini tidak pernah putus asa apalagi menyerahkan diri. Demi bangsa dan agama ia tetap terus berusaha meloloskan diri berserta seorang bayi laki-lakinya.
Dialah ‘srikandi’ anggun dari Perlak, Cut Nyak Meutia. Keteguhan hati dan kepintarannya menciptakan taktik perang selalu membuat para kolonial gerah. Sampai akhirnya ia pun dikepung dan tanpa rasa prikemanusiaan perempuan ini ditembaki beramai-ramai oleh kolonial, akhirnya berbutir-butir peluru bersarang ditubuhnya. Srikandi penerjang peluru.
Cut Nyak Meutia adalah representasi dari perempuan-perempuan Aceh yang heroik dan tangguh mempertahankan martabat agama dan bangsa. Tidak pernal mengenal ketidakberdayaan, karna darah mereka adalah perpaduan kejayaan dan kebebasan untuk hidup.
Sudah jelas pada dasarnya identitas perempuan Aceh yakni perempuan yang anggun, tegar, kuat, dan tidak cengeng. Maka sudah sudah sepatutnyalah ‘srikandi-srikandi’ sekarang sadar siapa mereka sebenarnya.
Mengenang Cut Nyak Meutia sebenarnya bukan hanya menbayangkan romantika perperangan fisik antara perempuan Aceh dan kolonial, namun juga perjuangan mempertahankan cinta sucinya dengan Teuku Muhammad atau yang lebih dikenal dengan Teuku Cik Tunoeng. Ini merupakan bukti bahwa perempuan Aceh sudah dari dulu merupakan sosok yang bebas menentukan hidupnya. Awalnya memang Cut Nyak ini sejak kecil sudah dijodohkan oleh orang tuannya, tapi akhirnya ia lebih memilih Teuku Muhammad, pemuda yang dicintainya, untuk menjadi pendamping hidupnya.
Perjuangannya demi bangsa dan agama serta ketenguhan terhadap cintanya ini pun tidak pernah luput dari cobaan, karena pernikahan pertamanya ini tidak bertahan lama dan begitu juga dengan pernikahan keduanya. Tapi ia tidak pernah pasrah begitu saja terhadap takdir. Karna dia sadar bahwa kualitas kesabaran seseorang itu tergantung bangaimana ia berusaha melawan takdir menuju martabat yang lebih baik.
Pertanyaannya hari ini adalah akankah ada duplikat Cut Nyak hari ini?
Sepanjang perjalanan hidupnya dihabiskan untuk belajar, mengaji, dan berjuang demi terangkatnya martabat keimanan. Menikah dengan ridha Allah, berjuang dengan jiwa seorang ibu yang tak pernah gentar melawan si “mata biru” meski darah birunya bertabur peluru. Serta tak pernah rela dilecehka oleh kafir laknatillah. Mungkin sangat ironis dengan keadaan sekarang banyak ‘srikandi’ yang berlomba-lomba meperlecehkan dirinya dengan perbuatan-perbuatan yang jauh dari norma-norma agama dan budaya.
Memang sampai kapanpun sejarah tidak akan berulang sama seperti yang pernah terjadi. Namun impossible is nothing, disaat kita berani bermimpi. Karna tolak ukur kapasitas kita adalah disaat ada keberanian untuk bermimpi dan berusaha mewujudkan kembali gemilang masa lalu ini, dan semua ini bukan hanya menjadi hal yang utopis disaat para ‘srikandi’ sadar bahwa dunia menanti perannya.
Apa yang terjadi pada hari ini memang merupakan sebuah fonomena bahwa bukan saatnya lagi srikandi-srikandi Aceh bersembunyi dibalik tempurung, karna sejarah indatu telah mengukir anggun tentang sosok Cut Nyak Meutia dan ‘srikandi’ lainnya yang tak pernah apatis terhadap keadaan sekitarnya.
Bukan suatu hal yang mustahil sosok cut Nyak Meutia kembali hadir dizaman modern dan kontemporer saat ini, asalkan ada kemauan yang besar pada para perempuan hari ini dan esok untuk terus berusaha meningkatkan SDM, salah satunya dalam hal penyetaraan ilmu pengertahuan. Mengingat saat ini tidak ada lagi batasan-batasan untuk menikmati ilmu pengetahuan, semua orang berkesempatan dan berhak mendapatkan pendidikan yang sama. Namun tetap dalam dalam tutunan yang layak dan wajar dalam rentetan yang normative, artinya tidak melawan etika-etika relegius dan kodrati.
Oleh karena itu suatu keharusan kesempatan untuk berkembang atau istilahya mengejar karier bagi perempuan tidak terbentur dengan nilai-nliai persamaan prinsip (tingkat status) dengan laki-laki. Harus ada kontrol yang sesuai dengan aturan agama agar tidak ada kebablasan sikap yang seolah perempuan bisa hidup tanpa laki-laki. Istilah ‘gender’ pada hari ini terkadang menjadi sumber wacana yang tak jarang menjadi sumber malapetaka hingga tersulut bara api bagi perempuan untuk mendapatkan sebuah target yang tak pantas, seperti kenyataan pada hari ini ada pos-pos yang tidak mungkin dicapai oleh perempuan.
Tapi semua ini tetap tidak akan pernah menutup ladang kemungkinan bagi perempuan untuk menabur spirit kemajuan dan mendukung perkembangan bangsa seperti Cut Nyak Meutia yang memiliki andil besar untuk membangun peradabaan dan tak pernah sedetikpun membiarkan martabatnya dilecehkan oleh siapapun. Sudah saatnya para perempuan hari ini berfikir bahwa dia ada dan sadar bahwa dunia menanti kehadiran peran dan ketegarannya. Wallahu’alam…

21.21

tuing tuing

Mau bernafas tentunya perlu alat nya, hidong, ya kan?
gt jg dgn kepercayaan,,
mw dapat kepercayaan lg?? tentunya perlu BUKTI!
Profesional, itu kunci smw!!
pembenaran? itu bukan solusi! kalau emang gx bisa, blg terus dari awal. Kita bertugas bukan berhubungan dengan Galah tapi dgn jarum! runcing, menusuk!
Sekali aja gak masok, publik angkat suara, menusuk? pasti.
Hidup adalah pilihan.Pilihan tuk meninggalkan atau Ditinggalkan!

Maulidar, Hari ini kamu 1 jam lebihtelat! itu bukan rekor yg membanggakan tuk didengar!!

bisa profesional atau enggak sich sbnrnya???

21.21

Rina Djalil Yusuf : Augustin de Beaulieu Share

De Beaulieu Augustin ( 1589 - 1637) is a French century general of ke-17, what in the year 1619 assigned to lead a armed expedition to Indies East consist of three ship ( 275 kru, 106 cannon) and referred " Armada of Montmorency "
Armada of visiting Acheh, a conducive experience Beaulieu to write one other best Account Acheh in the early of century of ke-17. Beaulieu come in contact with Sultan of Iskander Young ( 1607-36) to obtain;get commerce permit and agreement to found factory.
Arrival of Agustine Beaulieu de to Acheh greeted very either by governance of Acheh, proven in the article of Beaulieu greeted good with extraordinary expectation by Acheh with idiosyncrasy like wall which was floor and dihiasai which was unfolding carpet of Turki, and a number of 30 women with decorative silver batil beautiful jewel stone, which entertain you of Beaulieu. Is later;then continued by show of artistry. Come up lah 15 girl with last small drum came up also 2 pretty girl very menabjubkan because beautiful once, husk of halius, not suspecting country as hot as that meeting beautiful girl as white as month;moon. Clothes chief of village of weaving gold, Beaulieu really see him. This also prove that people of aceh very esteem guest.
Beaulieu giving many presentses to Sultan, with bingkisan which have never Acheh. Although first day arrival of to Acheh not yet, been accepted direct by king. Because at that moment king are pain, new after read of King letter of Prancis audiensi executed.
Beaulieu narrating many that residents many which have read and count/calculate. They are devotee of art, cleaner of this matter seen from clothes and household him. Later;Then worker are Achenese talent. Blacksmith, making ship isn't it membership which is very amaze. Beaulieu also narrate that Sultan of Iskandar Young have formed Acheh people kaarakter become best soldier d archipelago of nusantara.
all important matter in kekautan of sultan of dalah armed forces Sea which consist of battleships of infinitude lands, line of ivanteri afirmed by elephant army and 3 pelapuhan of Energy aceh and of Pedir.
Bealiu write down that battleship ship far bigger than made by battleship ship European people epoch, that is with length 12o foot/feet, this kappal is very heavy and beautiful, ad for and high and there are biliki-bilik and also oars very pannjang but light, people of aceh very make ship.
that Ship ship is taken care of by special people in it load until 800 army by 900 elephant tail . this elephant can boost up the foot/feet of thrice contemporaneously in honour of Sultan. That have isn't it people of aceh very in the case of crafting/ diligence and worker.
Beaulieau also write down concerning people of aceh which is " king more than the infinite" with the meaning people of aceh that more major king than the infinite because eager to face morning sultan to libel others before he is libeled others. Though he/she not yet of course will be libeled by others.
Beaulieu also mention concerning jurisdiction of Acheh which if a criminal arrested he cannot run again and surrenderness brought forwards penalization and judge for kejahan is cane. If cane have hence finishing his penalization lah. He/She also write down judge accepting ransom to penalization. This matter designate that hokum can payee with money. Become for easy plutocrat to redeem penalization while pauper more serve time cane.
Admiral of Agustien possible Beaulieu de fail of opportunity trade denganAceh, as English, time he/she tour there as French king courier. On that account, not surprise if reading the composition of there are flavours forerunner of dislike searched for badness of his article subyek. Begitupun of his report, can be obtained the image of situation of Acheh during the period.

hahahaha,,,,,
before i go Belanda,, njoe sedikit banyak loen peutrang ttg si Beaulieu, data lgkp djih gohlom loen temukan,, maybe,,, when i go Holand i'll write more ^_^

21.14

Varenicline Tartrat Yusuf Analyzer: : Jinayat Vs Human Right

In today's era of openness that the trigger also with the freedom of the press to access news from anywhere in the world. Its certainly not alien to us to hear human rights terms.
human rights at the pass by the UN on 1948 and was implemented throughout the world, particularly in view of the members of the UN.
And of course it is the foundation of human rights oppression and discontent among the marginalized (such as: race, the destitute / city proletariat) against the bourgeois / ruler.
Every man must have wanted to feel the freedom in any case. Human rights in general meant as a protector of individual freedom, anything goes as long as not to disturb others. For Human Rights is the fruit of thought from the west, then the values represent the needs of those who later adopted by countries like Indonesia.

Whereas in Islam in the fifth century there had already contains rules on the protection of human rights, the Charter of Medina, a plaque containing the agreement between the Muslims in terms of freedom of religion, culture, customs, etc..
This is the Act that there has been no match for him until now, because the set about the unity of religion, citizens, minorities, national defense, political, peace, etc..

No discrimination in Islam,…!
And Islamic law in any setting, Islam always uphold human rights, including the application of "qanun jinayat" qanun jinayat in particular Aceh his experience is very much controversy not only among the community, but also expanded into international circles, even by adherents hedoisme think that adultery / prostitution is a common requirement, and should be done. This is very common in the western world is experiencing spiritual crisis in their lives, even they are in protecting the government, until the end of his thinking was much influenced by the western Muslim world that sometimes swallowed them raw without any critical thinking of the Muslim.
In Aceh, scholars and politicians agree the law impose a whip / stoning in Aceh.
law is the law of stoning to death, by stoning, the law is only done in cases of highly disgraceful condition absolutely convinced that someone has proven adultery, that is by attending four of his witnesses.
Implementation of the law by stoning is not so easy. No blemish, disability and human rights violations in the execution of such punishment, in comparison with the slaughter forward towards a third world country….!

In Islam, the implementation of stoning sentence on intended as preventive measures, and at the same deterrent effect purification. Not too bad / negative view of his qanun jinayat this special law stipulating the existence of stoning, which led to immoral acts do not happen again.
The most important thing now is to disseminate the public about this law in order to avoid misunderstanding in terms of the nature of law itself.

But can not deny the implementation of which occurred in the field who sometimes very deviant from the norms of law and fact. Back to those who implement the law, not of "law" itself, because sometime very much self interest in this particular implementation of the law.
And are crucial for positive participation from communities and from different factions of course, like a student and everyone. For the implementation of its laws in order to avoid implementation of its laws to prevent abuses that can lead to bad image against Islam.

*What must I add before I presentation?
our title is ' Does can punishment "jinayat" against human right?' but,,, we must answer 'NO'
*********

20.51

ROKOK ;')

Tuhan Sembilan Senti

(Taufiq Ismail)

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
...

##
Kesehatan dambaan setiap orang, bukan hanya orang itu sendiri saja, tetapi juga orang dsekitarnya. Yang selalu mencintainya bukan hanya karna raga luarnya saja tetapi juga raga didalamnya.
Rokok.
aku bukan orang yang akan berkata "janagan ini..!!" "jangan itu,,,!!"
"bahaya ini..!"
"bahaya itu,,,!"..
lewat tingkah dan kata aku selalu berharap mereka yg ku sayang mengerti maksudku.
aku tak pernah ingin kehilangan mereka.
namun tak banyak yang bisa kubuat, karna semua itu kembali pada mereka sendiri sebesar apa mereka bisa menghargai ketulusan orang-orang disekitar mereka yang ingin semua aman.

Ayahku perokok.
berat sangat malah.
namun sekarang tak lagi didepanku, hanya dibelakangku.
ayahku yg mengajarkanku berbagai sisi dari dunia 'rokok'; ekonomi, politik, sosial, bahkan agama.
okeh, kuakui terkadang kemenangan untukmu, ayah, dari filosofimu tentang rokok. Ayah, tapi tak dari sisi kesehatan, kau kalah.
ayah, semalam aku menangis mendengar diagnosa dokter tentang tekanan darahmu. Aku yang biasa cerewet tlah habis kata tuk bicara.

Hanya doa untuk perubahan semua.
untuk mereka-mereka yang ku cinta walau ternyata mereka lebih mencinta rokok daripada aku.

........
hisapan rokokmu yang terakhir hari ini
kau habiskan penuh nikmat tanpa lihat kanan kiri
seakan dunia laksana milik sendiri
hembuskan asap beracun tak peduli sana sini

ammonia yang jadi racun pembersih lantai
arsenic yang jadi racun tikus putih
hydrogen cyonide yang jadi racun untuk hukuman mati
kau nikmati tiap hari tanpa sadar konsekwensi

methanol yang jadi bahan bakar roket
karbon monoksida yang asalnya dari asap knalpot
acatone yang biasa untuk penghapus cat
tak kau sadar yang buatmu makin sekarat

barang haram ini buatmu bak manusia jalang
ketika kulihat nafasmu makin sesak sungguh malang
hembusan nafas terakhir tanda mati-matian kau berjuang
ucapku terisak, selamat jalan sayang ...

23.14

Tlah Aku Putuskan, Beristirahat utk melupakan dia! Akan Aku Ingat Lagi Nanti, Ketika Waktunya Tlah Tiba

di dalam rumahNya yg termegah diAsia, aq tercekat!
sungguh, aq betol2 ga ngerti apa yg sbnrnya ud trjadi dgn aq!!

Tiang2 disini ga terlalu byk, ukuran normal utk sebuah mesjid, tapi ad hal y mbwt dy ga normal, ga bsa dibuktikn dgn pemikiran, tepatnya ga logis!
knpa smw org rela2in diri dtg jaoh2 kemari hanya untuk mencium lantainya?? lantas ada pula yg nangis2......
ga masuk akal x lah, dijaman modern kyk gne, masi merelakan ilmiah terkalahkan dgn metafisik.

Hei...! open ur mind duhai d'dhaat!!
sya tahu kau terlalu kacau sudah!
tenang... tenangkan dlu pkrnmu, hapus air mata mu!
hal yg paling diimpikan oleh setiap org adalah kebahagiaan, dgn jalan mencapai kebahagiaan itu adalah ketenangan hati..
Ketenangan hati itu adalah betul2 bkn smwtu yg abstrak!
kau lihat dirimu sekarang! semua hal telah berhasil kau miliki, tapi kau masih saja berbicara seperti org gila, kau hampir menghancurkan kewarasan mu!!
intelektualmu tidak akan pernah mempunyai arti apa2, jika emosionalmu sering kau kacaukan dgn sndrinya, apalagi spiritualmu!! aq tahu dari kecil kau ada dilingkungan apa? walau negrimu dilanda badai konflik, ilmu spiritual (fiqh, tauhid, tasauf, mantiq) mu terus ditekan! kau memang hidup dikota yg terkesan bejat! tapi, jiwa lahirmu masi selalu diikat oleh itikat mu!!
tolong,, jangan hanya kau pelajari, tapi tak kau amalkan!!
apa guna seribu kitab kau punya, sejuta surah kau dengar.. tapi kau, masih labih akan keberadaamu!

Allahuakbar!
AKU TAK RAGU!!
hanya saja, aq tak kuasa terus bertahan dalam kemunafikan2 ini...
duniaku terlalu melenakanku membuatku selalu bingung antara hitam dan putih!
wlw jelas dy berbeda, tp aq terlalu bodoh u dpt membdakannya..
inginku berada ditengahnya, tapi itu ternyata benar2 sulit, sangat sulit!

ntahlah,, aq akn cba terus berjalan...
kuserah kn smw pdNya, aq pasrah!
hidup adalah pilihan!
dan pilihanku adalah ini! aq sudah siap dgn apa y aq piliiih ini!
aq punya alasan! dan alasanku adalah senjata utk peluru y akan menggoyahkanku!
aq tak akan pernah menyesal..
karna pilihan dan keyakinan ku ini, benar2 dapat aq pertanggung jwbkn!

22.59

^_^ tunggu aku disyurga

Ku tak percaya kau tlah tiada. seperti yg aku katakan dulu, sampai ditahun 2010 ini tak pernah kudapati 1 nisan pun bertulis namamu, jd, tlg jgn paksa aq tuk ukir nama mu di nisan hatiku..,
Dalam hidup, pengalaman tlah mengajariku banyak hal... Petualangan.. kepuasan.. persahabatan.. kekerabatan.. serta belajar menyingkapi hidup, tapi aq belum tahu bagaimana tuk belajar menyingkapi kematian..
Kematian, sebuah fonomenakah itu? ku rasa tidak, itu bagian terpenting dlm hdp yg seri ku abaikan, aq gx yakin itu terjadi tanpa harus aq tahu kapan. buktinya, kta dokter bla bla bla bla. tu kan.. apa ku blg, mati itu bisa dideteksi. hahahahahaha...
dokter gila x ya.. dy pikir dy TUHAN.. mati aq dy yg htg.. alaah EGP, mati gak mati aq pasti Akan menyusul dy ke SYURGA....
hei, awalnya sedih sich.. koq aq mungkin bakalan pergi lbh awal dari semua, keluarga, dan pokoknya semua org didekatku, semua yg mengisi setiap detik dlm hdpku, yach mw gmna lg.. takdir emang udh digariskan. mungkin....
aq akan menyusul mu,... gak jadi sedih lah.. senang balek.. tunggu aq dsyurga..
yakin X wak, aq bakal dpt syurga jga..wkwkwkwkwa..
tapi.. pasti dapat lah.. kata bpk.. syurga itu luas, semua org bakal muat koq, gak sempit,,, org2 aja yg terlalu begok mandang syurga itu sempit, aneh bgt kan org2 yg melakoni syurga itu cuma sajadah, musala, mesjid, surau, bekawan ma yg sejalan ma dy aja, jalan liat kebawah teroos, yg gak sepaham ma dy dianggap org sesat perlu didakwahin, santai.. ck ck ck..
gak syurga itu luas. TUHAN itu Besar.. gx sempit.. u can do everythink..
Ya dzal jalali wak ikram..
gak usahlah hujan turun cuma dikaki aq, tapi haruslah tersebar ke pelosok negri!
hei, dunia ini terkutuk, semua yg ada didalamnya terkutuk juga! kecuali bagi org yg masih ingat dihatinya ALLAH, dan dy tahu byk hal yg masi bisa dy lakukan.
gak perlu lah hargai harga diri. y harus kau hargai itu iman kamu, berapa sich iman kamu y udh kamu jual??berapa harganya, kq gampang gt qmu jualnya...
aku tahu aq gak pantas dapat syurga sbnrnya.. krna aq rasa label aq sebagai hamba itu adalah dosaku. Koq gak da dosa aq bakalan lupa sama Tuhan aku, istigfar aq buat aq yakin sifat2 mulia Allah, Tuhanku..
kata org kenangan y paling indah ktnya umur panjang. benarkah? koq benar, selamat lah bagi yg umurnya panjang.
Biarlah waktu singkat aq ini aq berlindung pada rasa aman dalam Agama dan rasio aq.. dalam makrifat yg telah aq pelajari..

22.50

KANJAI

Meunyoe kreuh beu beutoi kreuh, kreuh beulagee kaye jeut keutameh rumoh, menyoe leumoh beubeutoi leumoh, beulage taloe peu ikat bubong rumoh..! njoe koen lei...
Meunyoe seu uem beubeutoi seu uem, seu uem lagei apui jeut ta teumeutot, menyoe caye beu beutoi caye, beulagee ie jeut tajep ngoen taseumiran..! "pesan ayah bak beungoeh njoe...

hai, mungken rame yg kira loen ka pungoe, alah bah dikira keudeh, ule mumang njoe.
harus jih dari awai hana loen jeuruet buloh beukah, njoe jaroe ka teusie darah ka jiteubiet peu lom man. bandum ka teujadi, ka leupah langkah njoe, kaa~ keuh kbn ta surot loem? alah, bah loen hamoek laju. Yg penteng roe sineuk bek tp menjoe roe bandum ka~keuh. Menjoe basah bah bulut siribe ju keudeh.
Peukara han abeh2 nah, lheh bak mise meukeumat bak janggot, leuh bak buya mesangkot bak rimueng, leuh bak rimueng pue loem..
hurf :)
tp loen senang, mantoeng jeut loen khem2.. untong mantoeng, peu yg teujadi hana meu akibat loen tuwo cara khem.. ehmmm :)
dari DOM, DM, plung keunoe plung keudeh, uteun njoe, uteun jeuh.. leh hoe2 ka meuplung2, dari Pidie, Lhoksmwe trouh treuk u Banda, lengkiek njoe lenkiek jeh akhrdjih meu keuwieun u Lampulo, lam kawan ungkoet, ungkoet. tapi hana meusatu ngoen ungkot, seip bak keudee kupi laot njoe. Alah peu kira njan ka aman? hahha, hana pre cit troh mita pake, alah hai, han troe2 di awak njan, ngoen bude raya2 ka beh hancoe rumoh loen, hana meupue cap!! hoe meuplueng loem, ayah loen ka hek..
ayah, pue lei njan lam umpang2 njan, pakoen awak2 di baje2 ijo2 luwa mita ata njan? pakoen ayah peusom? alah hai njak, njoe eunteuk watei rayeuk ka tupue keudroe pue, njoe cara tanjoe peuseulamat maruwah nanggroe, awak njan pue ditupue..
alah hoem hai ayah, loen ka hek plueng keuno keudeh,, oke, tanjoe hana ta plung lei.. tanjoe seip disino. yg penteng bek karu2 iem eu mantoeng beuh njak!
ehm...
hei Ie Beuna teukaaaaa.... payah ta plung lom ayah hai...
tangkulok beukah keupiyah anco, arang abeh buso han peuja. alah hai, alah na MoU njan, adak pih siat agai sang, bak taeu lawet njoe na yg hana bereh loem..
alah hai ayah eu, peu mantoeng yg akan teujadi tanjoe bek taplung2 lei lah..
meunjoe matei bah matei inoe aju.. haihaaha...
hayeu cit njoeh, eleumee meubalare, droe jih beu udep gob bah mate. hurff... gadoh tulak tarek hana jeulah. ka keuhlah, bah loen meubuet galak2 loen cit, soe yue theun taren? ka rubah loen! preh beuh...
hei, meumise bek tasangka tupee, meujanggoet bek tasangka udeung, meuseuruban bek tasangka leubee, han ta thee ka pancuri.
koen dendam hai, meutapi loen belajar dari peu yg ka kapeulaku keu keluarga loen!!!

22.45

kisah lama... Geerhana

tw gak tgl 15 jan '10 trjd apa? trjdi gerhanakn? gerhana itu fonomena alam ato bkn? iya kn.. apa sich mksd dr fonomena alam itu??
koq dblg nya fonomena alam, tp org2 koq senang gitu wkt liat gerhana matahari cincin kmrn,, apa fonomena itu gx sma ya dgn bencana.. ? ehm, beda x ya.. alnya toh kmren gx da yg tewas.. bukan bencana jdnya ya? lalu apa tu??
kjadiannya hari jum'at lg, aneh ya.. pa lg akhr2 ne byk kejadian ato hari2 besar it jthnya hari jumat ya.. kyk lebaran, natal, tahun2 bru, ulth aq, tahpapa lg... ada apa ini yaa..
pernah sich dgr koq kiamat it bkln terjadi hari jumat jg! Woww, mantap ya....
iya sich hari apa trjdi Kiamat, it terserah Tuhan.. tp kq diliat dri tanda2.. hari jumat it bkln cocok bwt trjdi kiamat!!
yeaah...15 Jan 2010 ini jd hari plg GILA dlm hdp aq,,,
gak ada yg lucu!!
SEMUA GILA...! SEMUA STREESS.....!
diusia 18 thn aq ini, skrg bru aq tahu sypa aq sbnrnya... siapa aq ini.
semua terungkap!! aq ulg skali lg.. INI GILA...!
pernah terbersit kta2..
"Tuhan, mgapa tak kau biarkan aq hanyut dgn Tsunami kmrn! atau mengapa kau biarkan aq ttp hdp yg sbnrnya dr lahir aq gak pantas terus hdp..!"
astagfirullah...
aq gak sanggop terima smw kenyataan yg aq liat, aq dengar, aq rasa sekarang bhkn selama ne!!!
....
EGOIS SEMUA...!! HARUSNYA MASALALU ITU JD PELAJARAN....! TAPI KENAPA? KENAPA XAN MLH UNGKIT2 JD SEBAB SMW INI...!!
aq tahuuu.. smw itu menyakitkan!! pedih emang, beuh apa mw dbwt? smw udh terjadi.. KECEWA? PASTI...!
...
huff...
ya Allah, pemeuah loen! lepas kontrol kmrn,,
....
Harusnya aq gak kabuu~r gt..! aq emang cpt rapuh! aq emang gak kuat!!
koq dpikir2 aq harusnya bsyukur masi bsa hdp, wlw dari lahir smw nya serba complicated.. smpe skrg,, detik ini..
aq harus BAANGUUUN...!
Kt org masalah t bwd org dewasa dn lbh matang, ktnya lg.. masalah aq pnya Allah yg Maha Besar, bkn knpa aq punya masalah besar ya Allah. ktnya lg.. kt harus yakin makin bsar mlh qt, drajat qt bkln naek disi2Nya.. (hahha.. kta syapa nie? hha, tengkyu ya cermah jumatnya,wkwk ktnya gx jdi dsampein wkt khotbah gr2 mimbar nya ketinggian, hahha..
...
aq tahu semua suraaaam bgt,, sadar gx saadar yg bwt kelam nya aq ndiri.. byk ly miker nya, liat t smw!! santai ja... sog santai lah tepatnya...!!
alah gak tahu lah.. kyknya smw emg harus serba sendiri.. alah biarin ja aq sendiri juga, gak sah open! open ja diri sendiri T.T
huhf.. apa siih solusinya..?hahha.. kekmana mw dpt solusi dr org ya, kq aq emg gak bsa blg knpa...
tp koq ada org yg ksi solusi tanpa harus tanya "qe kenapa? ato kenapa qe?" mantap bgt t... like this lah...
....
alah hoem hai, wlw kelihatannya smw yg trjdi gx bakalan ada solusi nya tu... diam2 teros.. ntik pecah lg, diaaam lg... XAN TAHU GAK?? YG HANCOR AKUUU....!
....

you are not alone..
people understand that they have a great potential inside of them, ya kan? but.. they don't realize about that and just couldn't be apart from each other.. ya gt kale ya..

17.24

sembilan huruf nama mu..

Sebelum aq pergi, bencilah aku..