06.30

ADA NAMANYA DALAM SURATKU PADA-MU, TUHAN…

Aku tak bisa mengelak lagi, ini numenaku
Aku memang tidak pernah tahu dimana letak ketinggian iman ku
Yang ku tahu hanya ada selembar, lembaran tipis, batasan kesucian dan kehinaan yang masih ku punya, tipis sekali, bak ari diatas air
Andai angina berhembus, sayup pun, ia kan retak
Dan baur kan segalanya..!!

Prahara ini begitu besar, walau ku katakana tak ada masalah dengannya
Kenyataannya dia terlanjur memenuhi isi otakku
Dan lambat laun paradigma hidupkupun akan berubah
Tusukannya tepat menyentuh saraf-saraf bathinku, gerangku menegang..!!
Ringkihku disudut ini sungguh menyakitkan!!
Aku benar-benar tak dapat fungsikan photoceptor- ku lagi dengan sempurna,,
Antara hitam dan putih, nyaris tak ada beda lagi bagi ku, untuknya

Andai bulan membuka rahasia imaginasi masalalu ku
Dan tabir kisah berabad-abad lalu tentangnya pun tersibak, dia terlanjur ada daripada tercipta..
Milyaran kisah tlah mengalir tentanggnya dalam maya ku, hingga akhirnya dia benar-benar Kau cipta,,,
Ughhh,,, andaikata bulan pengkhianat rahasiaku,, sungguh aku akan begitu malu untuk ada..
Walau sebenarnya aku ingin dia bertanya pada bulan, dan bulan tak perlu berkhianat.

Dan hari ini
Lihatlah…..!!
Sederet gelombang mulai mengusik batinku, mengajakku
Lagi-lagi, menuju lorong hatinya..
Maafkan budak ini Tuhan, terlanjurku berselingkuh dari-Mu
Tuhan, boleh jadi Engkau remukkan tulangku
Seandainya ini bukan sambungan rusuknya..

Aku tahu andaikata ku meminta, melihat ku saja, mungkin tak pantas kau ijabahkan harap ini, tapii,,,,,
Ku mohon, paksakan pengembara cinta itu bertempur diladang ini
Meski tak pantas rasanya,
Ini benar-benar bukan lagi salah waktu, namun adakah kepantasan untukku berteriak
“AKULAH PATAHAN TULANG RUSUKMU, DUHAI……!”

Rabbi,, aku benar-benar lemas sudah, andaikata Kau deretkan orang-orang hina dihadapan Mu, mungkin, tak salah lagi posisiku adalah terdepan
Akulah yang menghunus pedang dan menancap Mu dan Rasul-Mu

Owh,, ya Rabb,,,,
Tubuh ini jauh terhempas sudah, samar adanya dalam alunan
“ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR WALILLAH ILHAMD”
“ ANTA YA SALAAM, ANTA YA GHAFUR,,YA ZALJALALI WAL IKRAM”
Ada rindu yang tak pantas ada, aku benar-benar tlah terlanjur berhenti dipersimpangan ini, logikaku pun hilang fungsi
Aku tak tahu apakah masih ada kelayakan untukku berada berada dilereng bukit diantara ladang kurma merah-Mu

Sungguh, kepingan dosa tanpa sadar tlah aku tertawai
Andai rasa ini bersayap pada ampunan Mu
Antara maghfirah dan makhrifat Mu, aku mohon
Izinkan aku Tuhan, agar semua tak sekedar harap, agar jiwanya dapat menggenggam erat bathin ini,,
Meski aku terlanjur awal memulai dar garis start,
Meski inferior ini begitu besar
Ini numenaku

Duhai Penglabuh Cinta, maafkan selingkuhan-Mu ini
Izinkanlah selingkuhan-Mu ini, mencapai garis akhir dengannya
Izinkan akhirnya kelak kami dapat berteduh ditelaga Kaustar-Mu
Meski tanpa kata-kata dari ku untuknya, tapi aku punya Engkau, Tuhan..!
Layaknya budak yang tak henti memohon, Tuhan,,
Jangan larikan aku darinya, dan tak yang lari dan melarikan diri diantara kami,,
Karna semua terlanjur terlayut manja, bak sang ayah…

Aghr,,,,
Aku begitu gamang sudah jadinya,,
Ini porsi kebahagiaan jiwaku yang galau
Padahal, aku hanya ingin merindukan Tuhanku, disetiap detik hidupku tanpa harus melepaskan dia..
Meski tak ada yang pasti apakah dia menggenggan ku
Aku memeng tak akan pernah tahu, karna sampai matipun
“ AKU TAK AKAN BERTANYA, AGAR AKU ADA”
Hanya akan berandai dia lihai melihat, benda perpanjangan otak dan rasa ku yang berada diluar tengkorakku , mataku.

Tuhan,,
Sungguhku tak tahu cara, selain pinta terakhirku ini
“…sodorkan hatinya untukku kelak, ketika abad nyata ini tiba dan ketika abad yang layak itu ada, karna ku tak menggharapkan dia untuk hari ini…”


14 sya’ban 1431, 02.08 WIB….

*akhirnya….

0 komentar: