23.12

Dimana kau lihat aku, *Rec. International Women's day, today

Kau lihat dibajukah?

Silahkan, tapi kasihan, yang ku punya hanya kain bekas, kumal, sumbangan orang, sisa pesta, penuh tambalan, dan kemudian ibuku menjahitnya kembali.

Kau lihat dikulitkukah?
Silahkan, tapi warnanya gelap, kusam, kasar, bahkan mungkin bersisik nyaris seperti…… ah kau saja yang mengatakan seperti apa

Kau lihat dimatakukah?
Silahkan, rabun, meski sudah ku tambah dua lagi

Kau lihat dibibirkah?
Ranum? Mimpi itu! Lihat, merahnya hanya bendungan darah, untung saja belum pecah, muncrat ke wajahmu

Atau ditangan?
Ada apa? Penuh goresan, sayatan pisau, bekas luka yang terajut bersama pinang-pinang yang ku belah setiap petang, kasar dengan kayu bakar yang ku angkut setiap pagi.

Atau malah dirumahku, hartaku…? Haha……………..

Apa yang kau dapat? Kecuali saat kau datang kerumahku, tak pernah lupa kuberi minum dari sumur yang digali ayahku, Ku beri makan dari padi, upahku menggarap sawah
Tapi jangan takut!! Aku jamin Halal
Ada bayam dibelakang rumahku, yang ditanam ibuku, Tak akan ambar, ada garam kiriman nenekku, dan ikan yang dikail ayah ku

Jangan resah, kau takkan menyesal mengenalku, jika kau masih ingin menghargaiku, memberiku kesempatan mengisi ruang kosong yang memang hakku yang tersebebar dijagat ini, memahami bahwa niatku benar-benar tulus, bukan melihatku sebagai sebagai racun.

Dalam gerak statis yang ku punya, pisauku bukan untuk mengiris tampa arah, semua ada arti untuk sebuah peradaban…………

8 Maret

0 komentar: